Banjir Menggenang Ruas Jalan, Program Pembangunan Merata Dari Hulu Ke Hilir, Terkesan Belum Selaras

OPINI EDUKASI

Tuban, - Musim penghujan masih berjalan, suasana iklim kondisi alam tidak dapat diprediksi secara tepat, tingginya curah hujan lebat seringkali berdampak pada pemukiman warga serta infrastruktur yang ada.

Akibat curah hujan intensitas tinggi, banjir bandang menggenangi ruas jalan poros provinsi penghubung antar Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, tepatnya pada lintasan pertigaan Ponco Desa Suciharjo Kecamatan Parengan.

Luapan banjir terjadi sekitar pukul 18.00 WIB waktu magrib hingga menjelang pukul 21.00 WIB malam nampak masih menggenangi ruas jalan.

Para pengguna jalan maupun warga penghuni sekitar mengeluhkan, pasalnya luapan air saat pengendara motor dan mobil melintasi, kerap memasuki bangunan rumah dan pertokoannya.

Wati (bukan nama sebenarnya) warga setempat pemilik Bangunan toko mengeluhkan, saat kendaraan mobil melaju dengan agak kencang, luapan air masuk kerumah dan tokonya, ia berharap para pengguna jalan melintas dengan pelan, agar tidak meluap menggenang rumah tokonya.

“Di suruh pelan-pelan, kok ngebut ae, banjirnya masuk rumah lho pak” jelasnya dalam geram.

Senada dengan Wati, sebut saja Sadi, salah satu anggota elemen pemerintah Desa setempat menabahkan, mestinya ini kewenangan pemerintah provinsi, harus tanggap atas kondisi tersebut.

Pencanangan pembangunan pemerintah pusat hingga tingkat Desa harusnya terintegrasi, beberapa tim pembangunan harusnya sinkron antara faktual yang ada di desa hingga program yang di rencanakan pemerintah pusat.

“Gak usah jauh-jauh, cukup sinkron program desa kecamatan Kabupaten sampai provinsi, itu sudah bisa selaras dan bangunan dapat terlaksana merata” pungkas Sadi.

Sementara itu Kades setempat, menambahkan, tata kelola ruang desa wilayah timur jalan raya, di dominasi persawahan, saat terjadi hujan lebat, saluran pembuang tidak tersedia, hanya ada saluran pembuang di lajur bagian barat, yang mengakibatkan luapan hujan menggenangi ruas jalan raya.

“Karena itu wilayah pemerintah Provinsi, kita tidak berani menganggarkan, kita hanya berani mengajukan untuk di buatkan saluran wilayah timur ruas jalan raya, agar di bangun oleh pemerintah provinsi atau kabupaten” pungkas Kades.

 (Ysn/Red)