Pengisian Perangkat Desa Klampok Bojonegoro Disinyalir Ada Dugaan Jual Beli Jabatan


BOJONEGORO, Polemikdaerah.online, Pasca Proses seleksi pengisian Perangkat Desa Klampok, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur, beredar rumor adanya jual beli jabatan yang syarat akan konspirasi kecurangan.

Dugaan tersebut mencuat setelah ujian berlangsung, bahwa pengisian kekosongan perangkat, figur calon yang akan menempati jabatan telah ditetapkan sebelumnya, meski secara formalitas tetap dilalasanakan tes ujian perangkat desa.

Hal itu dikuatkan dengan nama-nama peserta ujian seleksi perangkat Desa yang lolos mirip persis seperti data dan informasi yang beredar di kalangan aktivis dan sosial kontrol Bumi Ledre, bahkan adik dari kepala desa setempat yang sudah terdengar santer akan lolos ujian pun terbukti.

Menurut informasi yang dihimpun, kecurigaan akan adanya konspirasi minor dalam proses seleksi para peserta yang ingin mengabdikan diri sebagai kuli tinta birokrasi dilevel tingkat Desa tersebut ternyata benar adanya.

Hal tersebut di kuatkan dalam ungkapkan salah satu warga yang namanya tidak mau dipublikasikan, ia mengatakan ada salah satu orang kepercayaan kepala desa telah menawarkan kesepakatan kalau mau jadi perangkat saya bisa membantu menyampaikan kalau ada anggaran pelicin 300 Jt.

“Aku tau krungu, nek pengen dadi pamong, kudu cawis duit 300Jt (Saya pernah dengar, jika mau jadi perangkat desa, harus sediakan uang 300jt” terangnya.

Terpisah, sementara menurut A (inisial), warga yang pernah aktif dalam elemen Pemdes menyatakan, adik kandung Kepala Desa Klampok, pernah mengikuti tes perangkat desa, pada saat itu mendapat nilai terendah dalam lingkup se kecamatan Kapas.

Masih menurut A, di kesempatan tahun kemarin, adik Kepala Desa ikut tes perangkat Desa, namun anehnya bisa lolos, hal ini di duga kuat ada peran keterlibatan kakak kandungnya yang menjabat sebagai kepala desa.

“Dulu pernah ikut tes se-Kecamatan Kapas, nilainya terendah, tes perangkat desa tahun kemarin bisa lolo, sangat di mungkinkan ada andil kakaknya, biar bisa lolos tes” pungkasnya.

Sementara Agus Suprianto Kepala Desa saat di konfirmasi melalui Whatsapp perihal diatas memberi jawaban, semua rumor yang beredar tidak benar, apalagi menyinggung hal jual beli perangkat yang nilainya ratusan juta.

“Rumor informasi itu tidak benar mas, yang lolos dalang tes perangkat desa memang adik saya” jawab singkatnya.

 (Red)

Sebelumnya

item